“Saya merasa punya tanggung jawab moril dengan janji Bapak Presiden akan meningkatkan kesejahteraan guru,” kata Witentireli.
“Ada tanggung jawab yang luar biasa ketika Bapak Prabowo akan meningkatkan gaji dua kali lipat, maka terbentang tantangan yang lebih besar bagaimana mempersiapkan embrio pembangunan masa depan itu ada di pundak kami,” tambahnya.
Sebagai seorang guru, Witentireli pun siap mewujudkan Indonesia yang hebat yang kuat sebagaimana yang dinginkan oleh Presiden Prabowo.
“Akan kami hadirkan Indonesia hebat dari guru guru yang kuat,” tegas Witentireli.
“Dengan ucapan Bapak Presiden hari ini akan kami hadirkan Indonesia yang hebat dari guru-guru Indonesia yang kuat,” tegasnya lagi.
Selain itu, Witentireli juga mengungkapkan kebutuhan para guru bukan hanya kesejahteraan, tetapi butuh ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja untuk menghadirkan pembelajaran bermutu.
Baca Juga: PKB Sebut Biaya Pemilihan Gubernur dan Wagub Mahal, Usul Dipilih Melalui DPRD Saja
“Harapan saya mohon kembalikan tugas wajib guru itu kembali ke 18 jam per minggunya,” harap Witentireli.
Perasaan yang sama juga diungkapkan Ema Siloni, seorang guru dari Sorong Papua Barat Daya.
Ema Siloni terkesan bisa mendengar langsung kebijakan Presiden Prabowo yang menaikkan gaji para guru.
Ia pun kagum dengan sikap Presiden Prabowo yang pro kesejahteraan para pendidik.
“Bener-bener luar biasa, nuansa yang luar biasa tidak pernah terpikirkan dan wow sekali,” ujar Ema Siloni.
Baca Juga: BRI Dinobatkan Sebagai ‘The Most Trusted Company 2024’, Jadi yang Unggul Dalam Tata Kelola