Arahpublik.com - Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i al-Muththalibi al-Qurasyi (Imam Asy-Syafi’i) merupakan ulama mujatahid mutlak sekaligus pendiri Mazhab Syafi’i.
Ia merupakan salah satu dari empat mazhab fikih ahlisunah waljamaah yang diakui dunia. Seperti diketahui, empat mazhab fikih yang diakui ialah Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi'i, dan Mazhab Hanbali.
Mazhab Syafi'i banyak dianut di berbagai negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Mesir Selatan, Arab Saudi Bagian Barat, Palestina, Selatan, dan sebagainya.
Baca Juga: Kisah Kiai Syihabuddin Bantarkawung, Korban Kemelut Api Fitnah
Kelahiran dan Nasab
Imam Syafi’i lahir pada tahun 150 H/767 M di Astqalan (Ashkelon), Gaza, Palestina. Di tahun yang sama, Imam Hanafi meninggal dunia.
Nasabnya yaitu Muhammad bin Idris bin al-`Abbas bin `Utsman bin Syafi` bin as-Saib bin `Ubayd bin `Abdu Zayd bin Hasyim bin al-Muththalib bin `Abdu Manaf bin Qushay.
Dengan demikian, beliau termasuk kerabat Rasulullah Saw. Ibu Syafii bernama Fatimah binti Ubaidillah Azdiyah.
Perjalanan keilmuan
Demi menimba ilmu, Imam Syafi'i rela merantau di berbagai negara. Bahkan, ia memiliki syair menyarankan orang merantau.
Tiada kata santai bagi orang yang berakal dan beradab
Maka, tinggalkanlah kampung halaman dan merantaulah
Bepergianlah, kau akan mennemukan pengganti orang yang kau tinggalkan
Berusahalah, karena nikmat kehidupan ada dalam usaha
Sungguh, aku melihat air tidak mengalir pasti kotor
Air akan bersih saat mengalir dan akan kotor saat menggenang
Artikel Terkait
Kisah Kiai Syihabuddin Bantarkawung, Korban Kemelut Api Fitnah