Arahpublik.com - Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengapresiasi keberanian Farhan Rizky Romadhon menghalau tindak pengeroyokan kepada mahasiswi Katolik saat keributan di Pamulang.
Diketahui, akibat melindungi mahasiswi Katolik, Farhan mengalami luka di bagian kepala.
Menurut Wibowo Prasetyo, keberanian Farhan tersebut layak mendapat apresiasi lantaran berani menolak kekerasan.
"Aksi Farhan patut diapresiasi. Setiap kita sudah seharusnya menolak tindak kekerasan dan mengedepankan anti kekerasan. Ini bagian dari wujud sikap moderat," ujarnya di Jeddah, Kamis (9/5/2024).
Ribut antarwarga terjadi di Jalan Ampera, Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) pada 5 Mei 2024.
Saat kejadian, sejumlah mahasiswa tengah menggelar doa bersama (Rosario) menurut ajaran Katolik.
Wibowo mengatakan, persoalan keummatan sebaiknya diselesaikan dengan dialog, bukan kekerasan, apalagi sampai melakukan pengeroyokan.
Ia meyakini, apabila didiskusikan dengan baik, solusi akan didapat bersama terkait persoalan yang terjadi.
"Farhan bisa menjadi contoh bagi kita bersama tentang persahabatan universal, persahabatan yang tidak dibatasi sekat agama," katanya.
Baca Juga: Tindak Main Hakim Sendiri Merupakan Perbuatan Melawan Hukum, Ini Potensi Ancaman Hukuman Bagi Pelaku
Upaya Farhan tersebut, menurutnya, merupakan bentuk pengingat bagi semua masyarakat untuk menolak tindak kekerasan.
"Farhan juga mengingatkan kita tentang pentingnya menolak tindak kekerasan dan mengedepankan dialog," tutur Wibowo.***
Artikel Terkait
Soroti Kasus Kekerasan Seksual, MUI Ajak Semua Pihak Jaga Santri dari Segala Bentuk Kekerasan
Update Kasus Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Polisi: Diduga Meninggal Karena Kekerasan di Bibir dan Leher
Komedian Isa Bajaj Bagikan Kabar yang Menimpa Putrinya, Diduga Ceria Jadi Korban Kekerasan