• Minggu, 8 September 2024

Jemaah Haji Diminta Jaga Sendal, PPIH: Berjalan Tanpa Alas Kaki Berisiko Kaki Melepuh Terutama di Lantai Luar Masjid

- Minggu, 26 Mei 2024 | 17:52 WIB
Jemaah haji di Masjidil Haram. (Foto: Tangkap layar Instagram @emtpuskeshaji)
Jemaah haji di Masjidil Haram. (Foto: Tangkap layar Instagram @emtpuskeshaji)

Arahpublik.com - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta agar jemaah haji tidak meletakkan sendal di sembarang tempat lantaran berpotensi kehilangan.

Sebab, jika kehilangan sendal, telapak kaki jemaah akan terasa amat panas saat melangkah di lantai luar masjid. Bahkan, berpotensi melepuh.

Imbauan itu diungkapkan oleh anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kementerian Agama (Kemenag).

"Jangan meletakkan sandal di sembarang tempat di masjid, karena berpotensi hilang dan lupa," ujarnya, Sabtu (25/05/2024).

Baca Juga: Imbau Jemaah Lakukan Umrah Wajib Setelah Istirahat Cukup, PPIH: Siapkan Stamina untuk Puncak Haji

Widi menyatakan, berjalan kaki di lantai area luar masjid tanpa menggunakan alas bisa menyebabkan telapak kaki melepuh karena sengatan sinar matahari sangat panas.

"Berjalan tanpa alas kaki atau sandal berisiko kaki melepuh terutama di lantai luar masjid dan terminal bus," katanya.

Ia juga mengingatkan agar jemaah ketika ke Masjidil Haram atau berpergian ke luar hotel melengkapi diri dengan alat pelindung diri berupa payung atau topi lebar untuk menghindari sengatan terik matahari.

"Selalu membawa dokumen penting berupa paspor dan dokumen penting lainnya, serta membawa kantong sandal dan dibawa saat ibadah di masjid," tutur Widi.

Baca Juga: Temukan Praktik Pengurangan Volume Gas LPG 3 Kg, Mendag Imbau Stakeholder Terkait Awasi Kecurangan

Selain itu, Widi mengimbau agar pelaksanaan umrah wajib bagi jemaah yang telah tiba di Makkah dilakukan setelah cukup beristirahat.

Terkait waktu pelaksanaan, para jemaah dapat mengoordinasikan kepada ketua kloter.

"Imbauan serupa disampaikan PPIH agar umrah wajib bagi jemaah lansia, risiko tinggi, jemaah sakit dan jemaah menggunakan kursi roda dilaksanakan setelah selesainya jemaah yang lain kecuali jemaah yang memiliki pendamping," katanya.

Saat ini, operasional pemberangkatan jemaah ke tanah suci memasuki gelombang kedua.

Halaman:

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X