Arahpublik.com - Umat muslim memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya.
Pada tahun ini, tanggal 12 Rabiul Awal jatuh pada 28 September 2023.
Perlu diketahui, Maulid Nabi dikenal sebagai hari peringatan dilahirkannya Nabi Muhammad sebagai suri tauladan seluruh umat Muslim di dunia.
Nabi Muhammad lahir pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awal/22 April 571 M.
Baca Juga: Tragis! Jatuh dari Motor, Bocah di Tangerang Tewas Terlindas Truk
Hari Maulid Nabi ini diperingati untuk memuliakan momen kelahiran sosok teladan umat Muslim sepanjang masa.
Namun, ternyata peringatan Maulid Nabi ini sempat menghadapi polemik di awal sejarah peringatannya.
Disadur dari artikel berjudul Peringatan Maulid Nabi: Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia oleh Moh. Yunus, polemik tersebut terbagi menjadi tiga versi.
Baca Juga: Temuan Polisi Terbaru: Siswi SD di Pesanggrahan Diduga Loncat dari Lantai 4
Berikut ini rangkumannya.
1. Dinasti Fathimiyyah
Sejarawan muslim, Syamsuddin as-Sakhawi berpendapat, tradisi Maulid pertama kali diadakan pada masa dinasti Fathimiyyah di Mesir, di bawah kepemimpinan Mu'iz li Dinillah pada tahun 341 H/952 M.
Dinasti Fathimiyyah ini merupakan kerajaan Islam yang berhaluan Syiah Ismailiyyah (Rafidhah).
Namun, pada masa ini, tidak hanya Maulid Nabi saja yang diperingati. Selain peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw., terdapat juga peringatan Asyura, Maulid Ali bin Abi Thalib, Maulid Hasan dan Husain, dan Maulid Fathimah binti Muhammad Saw.
Baca Juga: Soal Siswi SD Terjatuh, Polisi Temukan Fakta Baru: Korban Diduga Loncat dari Lantai 4
Kemudian, perayaan Maulid ini sempat dilarang oleh khalifah Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy. Akan tetapi, perayaan ini kembali diadakan pada masa Amir li Ahkamillah pada tahun 524 H/1130 M.