"Kunci sukses beliau (Nabi Muhammad SAW) dalam menata dan menjaga kebhinekaan adalah kemuliaan akhlak, teladan yang baik. Beliau senantiasa bersikap ramah, santun, peduli, dan berkata lemah lembut terhadap siapa pun tanpa melihat perbedaan agama maupun sukunya," ucapnya.
Baca Juga: Indonesia Terhenti di 16 Besar Asian Games, Uzbekistan Melaju Hadapi Arab Saudi
Akhlak mulia dan teladan yang baik ini membuat Rasulullah berhasil memimpin masyarakat Madinah yang semula dikenal dengan kota yang marak dengan konflik internal berubah menjadi tempat yang damai.
Rasulullah, juga mendorong perubahan fanatisme kesukuan dengan konsep ukhuwah islamiyah.
Konsep ukhuwah ini, menurut Yaqut, yaitu persaudaraan berdasarkan agama (islam) dan persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariyah).
"Langkah awal beliau menjaga kebhinekaan di Madinah, salah satunya yaitu dengan mengurangi fanatisme kesukuan, dengan membangun persaudaraan antara kaum Quraisy Makkah dengan kaum Anshar Madinah, serta mempersatukan suku Al-Khazraj dan Aus di Madinah," katanya.
Baca Juga: Sempat Imbang Hingga Babak Kedua, Indonesia Kalah 0-2 Dari Uzbekistan
Sebagai informasi, Peringatan Maulid Nabi kenegaraan ini juga menghadirkan KH Zawawi Imran untuk menyampaikan tausiyah.***
Baca Juga: Isi Permendag Nomor 31 Tahun 2023: Medsos Semacam Tiktok Dilarang Jualan