religi

Imam Besar Istiqlal Dukung Program Makan Bergizi Gratis: Ada di Sejarah Rasulullah, Ingatkan Hadistnya untuk Anak

Minggu, 13 Oktober 2024 | 13:12 WIB
Potret Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar. (Foto: Instagram @nasaruddin_umar)

Arahpublik.com - Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, menyatakan pemberian makan bergizi gratis kepada anak-anak usai pendidikan sangat penting.

Oleh karena itu, Nasaruddin Umar, sangat mendukung gagasan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, yaitu kebijakan makan bergizi gratis bagi siswa-siswi di sekolah.

Dukungan terhadap kebijakan makan bergizi gratis, disampaikan NAsaruddin Umar, saat wawancara dengan wartawan, Sabtu (12/102024).

Baca Juga: BRI Kembali Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2024: Upaya Tumbuhkan Semangat Entrepreneurship Generasi Muda

“Gagasan untuk memberi makan kepada anak-anak usia pendidikan dini ini ya ini sangat-sangat penting untuk kita dukung,” ucapnya.

“Karena banyak hadist-nya yang mengingatkan kita betapa perlunya kita berikan gizi yang cukup kepada anak-anak kita yang mengalami pertumbuhan sel-sel otak,” lanjut Nasaruddin Umar.

Ia mengatakan seharusnya kebijakan makan bergizi gratis untuk siswa ini sudah ada sejak lama. Namun, tidak ada kata terlambat untuk memulai program yang baik.

Baca Juga: Kontingen Jateng Juara Umum Peparnas XVII Solo 2024, Gibran: Saya Ucapkan Selamat!

“Tapi alhamdulillah tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan, saya selaku Imam Besar sering mengisi di media-media seringkali juga saya sebutkan bahwa perhatian khusus terhadap anak-anak itu sangat penting terutama masalah gizi,” jelasnya.

Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Quran Jakarta, itu pun mengingatkan bahwa dalam sejarah, Rasulullah SAW banyak memberikan perhatian kepada anak kecil.

“Rasulullah SAW itu banyak sekali memberikan perhatian kepada anak kecil, seperti hadist yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufiyah,” kata Nasaruddin.

Baca Juga: Prabowo Sambut Kedatangan Majelis Syuro PKS di Kertanegara: Kawan Lama Ketemu Lagi, Berbeda Tetap Bersahabat

“Perintahkanlah anak untuk belajar sholat pada usia 10 tahun, 7 tahun dan sampai 10 tahun juga belum mau sholat itu diberikan hukuman hukuman kecil terhadap anak itu,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Nasaruddin menilai, kebijakan pemberian makan bergizi sangat Islami dan religius.

“Artinya apa, bahwa konsentrasi pembinaan anak apakah itu gizinya, apakah itu pendidikan psikologisnya, apakah itu nanti sentuhan-sentuhan dari kedua orang tuanya itu sangat penting,” ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini