Adapun menurutnya, kebijakan makan bergizi untuk anak ini dapat menjadi solusi bagi anak terlantar dan anak yatim yang kemungkinan kurang mendapatkan akses untuk makanan bergizi.
“Sekali lagi dalam Alquran perlu memberikan perhatian secara khusus kepada anak yatim. A raaitalladzii yukadzdzibu biddiin fadzaalikalladzii yadu'ul yatiim,” jelas Nasaruddin.
Sebagai catatan, salah satu hadist pemberian makan bergizi kepada orang yang kelaparan ada dalam HR. Al-Hakim.
"Barangsiapa yang kenyang sedangkan tetangganya kelaparan, maka dia bukanlah dari golonganku." (HR. Al-Hakim)
Pada jaman Rasulullah SAW juga terdapat kisah “Suffah” yang dimaknai sebagai suatu tempat di Masjid Nabawi yang dihuni oleh para kaum Muhajirin, yakni yang belum memiliki pekerjaan dan kehidupan yang layak di Madinah.
Rasulullah SAW kemudian mengutus para sahabat-sahabatnya untuk mengantarkan makanan bergizi kepada para penghuni di Suffah.
Adapun, makanan-makanan yang disajikan pada zaman itu terdiri dari bahan-bahan alami seperti roti, kurma, daging, dan susu.
Insyaallah Rakyat Indonesia Makin Cerdas
Kebijakan Prabowo tersebut, menurut keyakinan Nasaruddin, dapat membantu banyak rakyat Indonesia, bukan hanya para siswa tetapi juga para orang tua.
“Orang tua nanti akan dibantu dengan program seperti ini,” ucap Nasaruddin, yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Quran Jakarta.
“Kita sangat berharap bahwa kualitas anak-anak didik kita setelah menjalani fase pemberian gizi itu pasti kita akan panen manusia-manusia yang berkualitas, cerdas,” lanjutnya.