Arahpublik.com – Partai Demokrat dibuat kaget dengan keputusan Ketua Umum (Ketum) Nasdem, Surya Paloh. Tiba-tiba, Surya Paloh mengusung pasangan Anies dan Muhaimin Iskandar Sebagai Capres-Cawapres Pemilu 2024.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Reafky Harsya melalui surat Pernyataan Pers Sekjen Partai Demokrat.
"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," tuturnya melalui pernyataan pers tertulis, Kamis (31/8/2023).
Baca Juga: Dirut Taspen Angkat Bicara Soal Perceraian Hingga Status Tersangka Kamaruddin Simanjuntak
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," lanjutnya.
Anies Membentuk Koalisi
Meski Anies Baswedan telah diusung oleh Nasdem sejak 3 Oktober 2022, namun hingga 22 Januari 2023 belum membentuk koalisi.
"Baik Anies maupun Partai Nasdem belum berhasil membentuk sebuah koalisi Parpol yang memenuhi syarat Presidential Threshold 20 persen," kata Teuku Reafky.
Namun, pada 23 Januari 2023, Anies memilih Agus Harimurti Yudhoyono menjadi pasangannya pada Pemilu 2024.
Peristiwa yang disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8 itu dilakukan di jalan Lembang, Jakarta Pusat.
"Anies Baswedan mengajak Ketum AHY 'menjemput takdir' sebagai Capres-Cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai demokrat dan keduanya bekerja sama untuk mengajak PKS," ujar Sekjen Demokrat itu.
Baca Juga: Kementerian Kominfo Putus Akses 174 Konten Indoktrinasi Radikalisme, Ada yang Terafiliasi JAD dan JI
Piagam Koalisi Berisi 6 Butir Kesepakatan
Kemudian, Koalisi Perubahan untuk Persatuan diresmikan pada 14 Februari 2023 lalu dengan penandatanganan piagam koalisi yang berisi 6 butir kesepakatan.
- Koalisi dinamakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan
- Sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai Capres
- Capres diberikan mandat dalam menentukan Cawapres dengan kriteria yang ditentukan
- Dalam waktu tidak terlalu lama, pasangan Capres-Cawapres dideklarasikan
- Capres diberi keleluasaan untuk memperluas dukungan politik
- Untuk menyelenggarakan keputusan KPP, dibentuk sekretariat.
Baca Juga: Viral di Media Sosial! Wulan Guritno Diduga Promosikan Judi Online, Polisi: Bakal Dipanggil
Keputusan Anies Berpasangan dengan AHY
Pada 11 Juni 2023, Sekjen Partai Demokrat, Teuku Reafky Harsya bertemu dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Hal ini sempat mengundang perhatian publik.
Namun, pada 12 Juni 2023, Capres Anies Baswedan menghubungi AHY. Dalam percakapan ini, keduanya memutuskan berpasangan sebagai Capres-Cawapres di Pemilu 2024.
"Saya ditelepon beberapa kali oleh ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY," kata Anies kepada AHY dalam surat pernyatan pers itu.
Artikel Terkait
Riset Partai Gelora: Capres Prabowo Subianto Lebih Peduli Ketimbang Ganjar dan Anies soal Hankam
BREAKING NEWS! MA Tolak PK Moeldoko soal Kepengurusan Partai Demokrat
Komentar Mahfud MD soal MA Tolak PK Moeldoko Terkait Partai Demokrat: SIkap Saya Biasa Saja
Anies dan Prabowo Siap Debat Terbuka di UI, BEM: Pak Ganjar Belum Siap?
Wacana Duet Ganjar-Anies Mencuat, Sandiaga Uno: PPP Belum Koordinasi dengan PDIP