Arahpublik.com - Anies Baswedan mengatakan, akar masalah kenaikan harga beras ada di tata kelola sektor pangan dan pertanian. Masalah ini akan menjadi konsen Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Bakal Calon Presiden (Bacapres) KPP, Anies Baswedan berjanji akan mengatasi masalah tersebut.
Hal itu ia ungkapkan saat menyambangi Kelompok Tani (Poktan) di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) baru-baru ini.
Pada kesempatan itu, ia mendengarkan secara langsung terkait keluhan-keluhan para petani di Sukabumi.
Baca Juga: Lakukan Dialog Bersama Petani, Anies Soroti Tata Kelola di Sektor Pangan dan Pertanian
Sejumlah petani pun tampak berdialog bersama mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Berdialog, mendengarkan dan mencatat cerita teman2 kelompok tani di Sukabumi, Jawa Barat," ujarnya melalui unggahan Instagram @aniesbaswedan, Jumat (22/9/2023).
Berdasarkan data dari rapat Dewan Gubernur, harga beras naik hingga 4,4 persen per September 2023.
"Harga beras terus naik, sudah 4,4% di bulan September ini (Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan September 2023)," katanya.
Baca Juga: Kunjungi Kawasan IKN, Jokowi Ajak Baim Wong, Saykoji, Hingga Cak Lontong
Harga Naik, Kesejahteraan Petani Dipertanyakan
Anies dibuat bingung dengan masalah tersebut. Sebab, kesejahteraan petani tidak berbanding lurus dengan harga pangan yang ada.
"Masalahnya, kenaikan harga pangan ini tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan petani," ucapnya.
Saat ini, lanjut Anies, wujud harga beras yang mahal itu tidak sampai ke kantong petani.
"Sekarang keluarga2 bayar mahal untuk beras, tapi uangnya tak mengalir sampai ke petani," tuturnya.