• Minggu, 8 September 2024

Netizen: Trans Jateng Sukses Jalan di Tangan Ganjar Dengan APBD Lebih Kecil dari Jakarta

- Sabtu, 6 Januari 2024 | 22:39 WIB
Ilustrasi bus transportasi umum. (Foto: Freepik/ image by freepik)
Ilustrasi bus transportasi umum. (Foto: Freepik/ image by freepik)

Sementara, akun @jihandzahab juga mengaku terbantu mobilitas dari stasiun ke rumahnya.

Baca Juga: Akibat Aksi Bagi-Bagi Uang, Gus Miftah Dipanggil Bawaslu Kabupaten Pamekasan

“Gw pengguna TransJateng kalo lagi di Semarang. Sangat terbantu untuk mobilitas dari stasiun ke tempat bapake," ujarnya.

"Ya, meskipun masih banyak kekurangan tapi itikad pemda sudah ada. Perlu dijaga agar tetap ada dan didorong supaya lebih luas. Daripada Jabar nggak ada samsek,” sambungnya.

Bahkan akun @ketegoran membandingkan harga dengan bus umum yang bisa sampai Rp35 ribu.

“Trans Jateng nerbener membantu banget. Klo mudik naik kereta turun di st Purwokerto, pasti langsung ngojek ke terminal. Lanjut naik trans Jateng sampai Bukateja. Soalnya klo naik bus umum bisa tembus 35k, naik trans cuma 4k,” katanya.

Baca Juga: Mayoritas Anggota NU dan Muhammadiyah Dukung Prabowo-Gibran Versi Survei SMRC

“Pak, walaupun Trans Jateng masih banyak kurangnya di sana sini, tapi sebagai mahasiswa rantau yang biaya transport busnya makin kesini makin muahal, saya sangat sangat sangat bersyukur bangetttt. Pakai KTM, 2k udah bisa hemat biaya setengah perjalanan,” kata akun @nifaha08 menimpali.

Sebagai informasi, BRT Trans Jateng yang diluncurkan pada 2017 merupakan program pelayanan transportasi umum yang murah dan mudah untuk masyarakat.

Selain itu, BRT Trans Jateng juga menghubungkan berbagai daerah di Jateng (aglomerasi) itu hanya mematok tarif yang terjangkau.

Untuk pelajar, buruh dan veteran tarifnya Rp2 ribu, sementara untuk penumpang umum Rp4 ribu. Dengan tarif tersebut, penumpang sudah bisa bepergian di tujuh koridor BRT.

Baca Juga: Fix, Ini Daftar 26 Pemain Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Qatar

Meliputi Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Purwokerto-Purbalingga, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, Semarang-Grobogan, dan Solo-Wonogiri.

Dengan kemudahan yang didapat masyarakat tersebut, netizen protes lantaran proyek tersebut tidak pernah muncul di media ataupun dibahas warganet secara luas.

Dikutip dari websites jatengprov.go.id, Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah Dinas Perhubungan Provinsi Jateng, Agung Pramono membeberkan jumlah penumpang sejak diluncurkannya BRT pada 2017.

Halaman:

Editor: Al-Afgani Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X