Derap Pasukan Jaga Ketahanan Pangan Papua: Sebuah Ironi Ditengah Lahan Pertanian Melimpah Namun Kurang Produktivitas

- Kamis, 3 Oktober 2024 | 13:57 WIB
Potret Persawahan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.  (Foto: merauke.go.id)
Potret Persawahan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. (Foto: merauke.go.id)

Pertanian hanya memiliki nilai tambah 92,19 persen terhadap PDRB.

Baca Juga: Jateng Siap Sukseskan Peparnas 2024, Segala Persiapan Hampir Rampung Jelang Pembukaaan Pesta Olahraga Nasional Disabilitas

Hal itu tertinggal jauh dengan nilai tambah produktivitas konstruksi yang sebanyak 950,70 persen, dan transportasi yang memberi nilai tambah 144,71 persen.

Tantangan Keberlanjutan Pembangunan

Tantangan keberlanjutan pembangunan yang dialami Papua Selatan adalah minimnya infrastruktur pertanian yang memadai, seperti akses jalan, irigasi, dan fasilitas penampungan hasil pertanian.

Baca Juga: Enggan Pisah, Seorang Suami Gendong Lari Istrinya saat Sidang Cerai, BIkin Hakim Auto Menolak Gugatan Perceraian

Selain itu, penggunaan teknologi pertanian modern yang masih sangat terbatas, dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani menyebabkan produktivitas lahan tidak optimal.

Di sisi lain, ketergantungan yang tinggi terhadap cuaca menjadi tantangan tersendiri bagi para petani di Provinsi Papua Selatan.

Semua tantangan itu semakin memperkuat pentingnya perbaikan pengelolaan sektor pertanian di daerah rawan ketahanan pangan.***

Halaman:

Editor: M. Rain Daling

Sumber: BPS, Bappeda Papua

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X