Setahun Serangan Hamas ke Israel: Gencatan Senjata di Gaza Belum Jelas Kepastiannya, Netanyahu yang Kini Tertekan

- Senin, 14 Oktober 2024 | 23:49 WIB
Potret Gaza Palestina dalam peta dunia.  (Foto: Unsplash.com / CHUTTERSNAP)
Potret Gaza Palestina dalam peta dunia. (Foto: Unsplash.com / CHUTTERSNAP)

 

Arahpublik.com - Memasuki tahun kedua serangan Hamas ke wilayah selatan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu, menjadi alasan klasik bagi militer Israel untuk melakukan genosida (pembantaian besar-besaran) terhadap warga sipil di Gaza, Palestina, hingga hari ini.

Pihak yang kini menjadi korban adalah warga sipil di Gaza, sebab militer Israel, IDF. tidak pandang bulu untuk menghabisi nyawa mereka.

Warga sipil yang tak bersalah itu, bahkan dianggap militer Israel sebagai teroris yang berupaya menutupi informasi tentang pasukan Hamas.

Baca Juga: Jateng Juara Umum Peparnas XVII Solo 2024: Sebuah Penantian Belasan Tahun, Berkat Tuan Rumah

Dikutip dari Al Jazeera, serangan Hamas terhadap Israel itu menewaskan 1.139 orang dan 250 orang ditangkap dan dibawa ke Jalur Gaza.

Sementara itu, Israel diklaim telah membunuh lebih dari 41.900 orang dalam genosida terhadap warga Palestina yang terjebak dalam 'penjara besar' di Gaza.

Berikut ini kami rangkum kronologi peristiwa serangan Hamas ke Israel hingga upaya terkini terkait gencatan senjata penuh demi perdamaian kedua pihak.

Baca Juga: Jateng Juara Umum Peparnas XVII Solo 2024, Nana Sudjana: Pembinaan Atlet Tetap Lanjut dan Siapkan Bonus

Seputar Peristiwa 7 Oktober 2023

Kelompok bersenjata Palestina yang dipimpin sayap bersenjata Hamas, menyerang sejumlah kawasan di wilayah selatan Israel.

Kala itu, pejabat Israel menyoroti 250 orang ditawan, termasuk wanita, pria, anak-anak, dan orang tua.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, Berikut Daftarnya Sesuai SKB Tiga Menteri

Mereka menyebut di antara mereka ada 23 warga negara asing (WNA) yang bekerja atau belajar di Israel, yaitu Thailand, Nepal, dan Filipina.

Namun, dunia mulai merasa aneh dengan tudingan para pejabat Israel saat tidak ada satu pun WNA yang berasal dari negara yang disebutkan mereka saat Hamas mulai membebaskan para tawanan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M. Rain Daling

Sumber: Media Internasional, UN Org, HRW Org, UNRWA Org

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X