suara-publik

Refleksi Kemerdekaan: Kota Berkelanjutan untuk Indonesia Maju

Rabu, 16 Agustus 2023 | 13:58 WIB
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin, MT. (FOTO: Dok. Pribadi)

Melihat bagaimana rakyat Semarang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia hingga proses mempertahankannya, Pembangunan kota ini dapat diarahkan untuk menghormati warisan sejarahnya dan menjadikannya pusat pendidikan sejarah.

Tantangan dan Realisasi Masa Depan Semarang Maju, Adil dan Makmur

Ekonomi dan Infrastruktur

Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang berperan sebagai pusat aktivitas perdagangan, jasa, industri dan pendidikan di daerah KEDUNGSEPUR (Kendal, Demak, Ungaran, Semarang Purwodadi). Selain menjadi pusat aktivitas manusia bagi daerah KEDUNGSEPUR, Kota Semarang juga merupakan bagian dari segitiga pusat perkembangan daerah JOGLOSEMAR bersama wilayah Yogyakarta dan  Solo.

Pada perkembangan selanjutnya Kota Semarang tumbuh menjadi kota niaga & jasa di mana kedua aktivitas inilah yang menjadi aktivitas utama dalam menopang pembangunan Kota Semarang untuk mewujudkan kesejahteraan warga Kota Semarang.

Karena itu, pembangunan fisik, seperti infrastruktur, jalan, dan transportasi yang menjadi penghubung kota dengan bagian wilayah lain harus dibenahi dan terus mendapat perhatian. Prinsip pembangunan diharapkan mampu memberikan peningkatan keterampilan pekerja dan daya saing. Hal ini sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, pembangunan ekonomi lokal serta mengintensifkan hubungan antarwilayah yang mencerminkan sebuah kota yang inklusif.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Hasil Sensus Penduduk (SP) 2022 mencatat, jumlah penduduk Kota Semarang berjumlah 1,65 juta jiwa. Rinciannya, 818.441 jiwa (49,5%) berjenis kelamin laki-laki dan 835.083 jiwa (50,5%) perempuan.

Sementara itu, Kota Semarang memiliki tingkat keikutsertaan angkatan kerja yang terbilang cukup tinggi, laki-laki & perempuan sudah berpartisipasi aktif dalam dunia pekerjaan, hal tersebut diperkuat data dari BPS Kota Semarang, Tahun 2022 yang menunjukkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja bagi laki-laki di Kota Semarang telah mencapai 84,03 persen sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 58,59 persen.

Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar warga Kota Semarang telah memiliki pekerjaan dan berkontribusi aktif pada pembangunan ekonomi di Kota Semarang. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka di Kota Semarang terbilang cukup kecil yaitu 7,6 persen.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menunjukkan penawaran dari tenaga kerja yang merupakan elemen kunci dalam pembangunan sosioekonomi dan memiliki pengaruh yang kuat dalam pengurangan kemiskinan serta distribusi pendapatan. Oleh karena itu, faktor demografi dan sosioekonomi akan mempengaruhi keputusan tenaga kerja untuk bekerja di Kota Semarang.

Jika kualitas hidup ditingkatkan, maka, pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif turut meningkatkan kualitas hidup warga kota. Pembangunan fasilitas umum seperti taman, ruang terbuka hijau, dan sarana rekreasi juga dapat menciptakan keseimbangan antara kehidupan perkotaan dan alam.

Pendidikan dan Kebudayaan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Semakin berkembangnya era modern, tantangan dalam bidang pendidikan pun semakin kompleks. Di tengah perubahan yang cepat ini, seluruh lembaga pendidikan kota Semarang harus siap menyongsong masa depan.

Butuh perhatian yang besar dalam pengembangan karakter siswa. Dengan mengedepankan pendekatan holistik dalam pendidikan, yang mencakup aspek intelektual, moral, dan sosial budaya. Pengembangan pendidikan dan kebudayaan diarahkan sebagai bagian dari pembangunan dengan menciptakan akses pendidikan yang lebih baik berdasarkan warisan budaya lokal dalam menyongsong bonus demografi. Selain itu, penerapan teknologi juga berpeluang mengatasi kendala kesenjangan kualitas pendidikan yang muncul dari kebijakan zonasi.

Halaman:

Tags

Terkini