Lebih lanjut, teknologi juga bisa membantu guru mengajar di mana pun, mengatasi masalah yang muncul di Semarang di mana banyak guru harus mengajar di lokasi yang jauh dari tempat tinggal. Transformasi digital di Semarang perlu untuk terus dilanjutkan agar kualitas pendidikan di Semarang dapat semakin baik.
Smart City: Menyongsong Arus Digitalisasi dengan Electronic Government
Smart City adalah pembangunan perkotaan yang berbasiskan pada Jaringan, Jaringan tersebut dapat memberikan pelayanan public untuk menciptakan nilai sosial ekonomi bagi masyarakatnya. Sebuah konsep pembangunan sebuah lingkungan di Kawasan regional dapat berinteraksi dan berbagi pengetahuan, pengalaman dan kepentingan bersama melalui jaringan yang berbasis internet.
Smart city mampu membangun image kota baru yang berbasiskan Informasi dan Communication/ICT). Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (information and Communication/ICT) mendorong teknologi komunikasi (telepon seluler, personal Digital Assistant dan sejenisnya) sebagai sarana pengolah atau penyebaran informasi (data,teks, audio, visual).
Konvergensi ICT bukan hanya bisa membuka peluang usaha produktif yang baru, tapi juga menempatkan ICT pada posisi penting karena dinilai dapat berperan sebagai anaber dalam perubahan sosial-budaya kemasyarakatan di berbagai bidang, baik itu dalam pengembangan kehidupan politik yang lebih demokratis, pengembangan pendidikan, dan peningkatan kapasitas governance di berbagai sektor pembangunan, termasuk pelayanan publik yang dijalankan oleh pemerintah.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi sangat penting dalam era globalisasi sekarang ini, karena dapat menembus jarak yang jauh bahkan melampaui batas negara sekalipun. Seiring dengan hal tersebut, kemudian melahirkan istilah dan konsep baru di negara indonesia, yang biasa disebut dengan Electronic Government (e- Government) yang diwujudkan sebagai penerapan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemerintahan.
Perkembangan ICT yang semakin pesat disikapi sebagai peluang dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan jalan menyiapkan perangkat dan sistem jaringan teknologi informasi yang dapat dengan mudah diakses dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat. Perkembangan e-Government sudah selayaknya merubah pola kerja aparat pemerintah kota Semarang. Sebagai contoh, dengan komputerisasi sistem anggaran dan akuntansi pemerintahan, tidak ada lagi pekerjaan pengumpulan data untuk membuat laporan kemajuan penyerapan anggaran.
Segala bentuk laporan, bila diperlukan, telah disediakan oleh sistem dengan ketelitian yang hanya bergantung pada kualitas data yang dimasukkan. Sistem dapat diatur sedemikian hingga ketaatan administratif pada peraturan sudah menjadi bagian dari sistem itu sendiri sehingga audit tertib administrasi tidak lagi relevan.
Pengembangan sistem pelayanan yang handal dan terpercaya serta terjangkau masyarakat luas akan membuat harmonisasi masyarakat dan pemerintah. Masyarakat tentu mengharapkan layanan publik yang terintegrasi tidak tersekat-sekat oleh batasan organisasi dan kewenangan birokrasi. Kelancaran arus informasi inilah yang akan menunjang hubungan dengan lembaga-lembaga negara.
Selain itu, sistem e-government yang terbentuk baik juga akan menstimulasi partisipasi masyarakat yang merupakan faktor penting dalam pembentukan kebijakan pemerintah yang baik. Fungsi pelayanan pemerintah kepada masyarakat bisa dilakukan secara transparan sehingga akan tercipta aparatur pemerintahan yang kredibel, bersih dan bertanggung jawab (good governance). Hal tersebut akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dan informasi sebayak-banyaknya dari pemerintah.
Hal ini juga mendorong masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi pada proses pembangunan dengan memenuhi kewajiban-kewajiban yang ada. Semarang sebagai kota e-city akan terwujud jika Pemerintah dan masyarakat bahu membahu untuk merealisasikannya.
Kota yang Aman, Hijau dan Harmonis
Dalam Laporan Musrembangnas RKP 2024 Bappenas yang digelar Mei 2023 menyatakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 sekitar 324 juta jiwa. Bertambah 54,42 juta dari Tahun 2020 (CNBC Indonesia, Mei 2023). Pertambahan jumlah penduduk akan menjadikan Indonesia peringkat ke enam dengan jumlah penduduk terbesar di dunia tahun 2045.
Pesatnya pertumbuhan penduduk diprediksi akan tinggal di perkotaan sebesar 70 persen. Bank Dunia dalam laporan riset yang bertajuk "Time To ACT: Realizing Indonesia's Urban Potential" yang diluncurkan pada tahun 2019 menyatakan laju urbanisasi Indonesia belum diimbangi dengan peningkatan pembangunan dan kesejahteraan yang sama cepatnya.
Jika dicermati laporan hasil riset Bank Dunia tersebut, Ketidakseimbangan pembangunan dan kesejahteraan akan menimbulkan masalah-masalah baru. Seperti berkurangnya kawasan hijau di perkotaan, degradasi kualitas lingkungan, ancaman banjir, krisis air bersih, penurunan kualitas udara, krisis ketahanan pangan lokal, dan punahnya ekosistem satwa liar.