Arahpublik.com - Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo dinilai sukses mengelola transportasi publik Jateng yang dikenal Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng.
Sejumlah netizen mempertanyakan, mengapa transportasi publik yang sukses dikelola secara baik oleh Ganjar ini tidak pernah dibahas secara luas.
Sebagai informasi, BRT Trans Jateng yang diluncurkan pada 2017 merupakan program pelayanan transportasi umum yang murah dan mudah untuk masyarakat.
Selain itu, BRT Trans Jateng juga menghubungkan berbagai daerah di Jateng (aglomerasi) itu hanya mematok tarif yang terjangkau.
Untuk pelajar, buruh dan veteran tarifnya Rp2 ribu, sementara untuk penumpang umum Rp4 ribu. Dengan tarif tersebut, penumpang sudah bisa bepergian di tujuh koridor BRT.
Meliputi Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Purwokerto-Purbalingga, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, Semarang-Grobogan, dan Solo-Wonogiri.
Dengan kemudahan yang didapat masyarakat tersebut, netizen protes lantaran proyek tersebut tidak pernah muncul di media ataupun dibahas warganet secara luas.
Salah satu pengguna media sosial (medsos) Twitter, dengan akun @arungbudoyo, mempertanyakan hal tersebut.
Baca Juga: Gus Miftah Bakal Dipanggil Bawaslu Pamekasan Terkait Dugaan Pidana Pemilu
Apalagi BRT Trans Jateng dinilai sukses membantu masyarakat kalangan bawah di area Jateng.
“Tiap ngomong transportasi publik, kenapa enggak pernah disebut Trans Jateng sukses jalan di bawah Ganjar Pranowo? Dengan APBD lebih kecil dari Jakarta, mangkrak dari 2013, tapi bisa tembus. Kenapa hayo?” kata @arungbudoyo.
Seperti diketahui, total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta pada tahun 2017 sebesar Rp71,89 triliun sedangkan total APBD Jawa Tengah 2017 sebesar Rp23,70 triliun.
Pada 2017, Gubernur DKI yang menjabat saat itu yakni capres nomor urut 1 yakni Anies Baswedan. Sedangkan, Ganjar saat itu juga sudah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.