suara-publik

Kaesang dan Bobby Bangga Sebagai Keluarga ‘Mulyono’, Sebuah Perlawanan? Begini Fenomena Politik di Indonesia

Senin, 30 September 2024 | 20:09 WIB
Potret Cagub Sumatera Utara Bobby Nasution di Pilkada 2024. (Foto: Instagram.com/@bobbynst)

Tangkapan Layar Cuitan Netizen Terhadap Kaesang. (Foto: Media Sosial X)

Kemunculan Oligarki Modern

Aristoteles menjelaskan, oligarki sebagai kekuasaan yang dipegang oleh segelintir orang dan menganggapnya sebagai wujud dari pemerintahan yang buruk.

Munculnya oligarki modern di Indonesia, terjadi selama perluasan kapitalisme pasar di bawah pemerintah otoriter Soeharto pada periode 1966-1998.

Baca Juga: Beberkan Visi Banten Maju Adil dan Merata, Andra Soni: Saya Ingin Masyarakat Kembali Semangat dan Punya Harapan

Pada masa pemerintahan Soeharto, membuka jalan bagi aliansi birokrat kuat dan bisnis besar untuk mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan.

Salah satu hal dari kemunculan oligarki yang disorot aktivis dan akademisi di Indonesia, karena dinilai telah dinilai melemahkan perlawan Indonesia terhadap korupsi.

Oleh sebab itu, kehadiran reformasi dirancang untuk memerangi korupsi di Indonesia, dengan mengangkat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena janjinya memerangi korupsi dan suap.

Baca Juga: Keresahan Bernadya Ribka: Pelecehan Seksual Terjadi di Dunia Nyata dan Medsos: Begini Soal Trauma yang Bisa Dialami Korban

Terkini, orde reformasi menghasilkan pembentukan lembaga yang diharapkan mampu membebaskan Indonesia dari korupsi.

Salah satunya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki kewenangan untuk mengusut korupsi di Indonesia dan Ombudsman yang bertindak sebagai 'polisi' pejabat negara.

Skeptis atau rasa tidak mudah percaya yang dimiliki masyarakat yang hidup di era reformasi dewasa ini.

Hal tersebut menjadikan masyarakat atau warganet cenderung berani mengutarakan pendapatnya terhadap para pejabat negara dan orang-orang di sekitarnya yang dinilai melakukan pelanggaran.***

Halaman:

Tags

Terkini