Arahpublik.com - Memasuki tahun kedua serangan Hamas ke wilayah selatan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu, menjadi alasan klasik bagi militer Israel untuk melakukan genosida (pembantaian besar-besaran) terhadap warga sipil di Gaza, Palestina, hingga hari ini.
Pihak yang kini menjadi korban adalah warga sipil di Gaza, sebab militer Israel, IDF. tidak pandang bulu untuk menghabisi nyawa mereka.
Warga sipil yang tak bersalah itu, bahkan dianggap militer Israel sebagai teroris yang berupaya menutupi informasi tentang pasukan Hamas.
Baca Juga: Jateng Juara Umum Peparnas XVII Solo 2024: Sebuah Penantian Belasan Tahun, Berkat Tuan Rumah
Dikutip dari Al Jazeera, serangan Hamas terhadap Israel itu menewaskan 1.139 orang dan 250 orang ditangkap dan dibawa ke Jalur Gaza.
Sementara itu, Israel diklaim telah membunuh lebih dari 41.900 orang dalam genosida terhadap warga Palestina yang terjebak dalam 'penjara besar' di Gaza.
Berikut ini kami rangkum kronologi peristiwa serangan Hamas ke Israel hingga upaya terkini terkait gencatan senjata penuh demi perdamaian kedua pihak.
Seputar Peristiwa 7 Oktober 2023
Kelompok bersenjata Palestina yang dipimpin sayap bersenjata Hamas, menyerang sejumlah kawasan di wilayah selatan Israel.
Kala itu, pejabat Israel menyoroti 250 orang ditawan, termasuk wanita, pria, anak-anak, dan orang tua.
Mereka menyebut di antara mereka ada 23 warga negara asing (WNA) yang bekerja atau belajar di Israel, yaitu Thailand, Nepal, dan Filipina.
Namun, dunia mulai merasa aneh dengan tudingan para pejabat Israel saat tidak ada satu pun WNA yang berasal dari negara yang disebutkan mereka saat Hamas mulai membebaskan para tawanan.