Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengungkap sekitar 101 tawanan diyakini masih berada di Jalur Gaza.
Daniel menjelaskan, enam tawanan telah ditemukan tewas di kompleks terowongan Rafah pada tanggal 1 September 2024.
Selain itu, Daniel menyebut 30 tawanan itu kemungkinan tewas oleh pasukan Hamas.
Hal tersebut berdasarkan analisis laporan yang disampaikan juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Qassam, pada tanggal 12 Agustus 2024.
Waktu itu, Qassam mengungkap pasukan Hamas telah membunuh seorang tawanan pria dan melukai dua tawanan wanita dalam insiden terpisah.
Lantas, sampai kapan ini genosida terhadap warga sipil di Gaza akan berakhir? Begini menurut keterangan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Upaya Gencatan Senjata Demi Perdamaian
Netanyahu mengaku mengalami tekanan yang luar biasa dari para keluarga tawanan Israel yang tersisa di Gaza.
Mereka ingin perdana menteri Israel itu menerima gencatan senjata penuh yang diusulkan Hamas untuk membebaskan semua tahanannya, pada 10 Juni 2024 lalu.
Namun, Netanyahu bersikeras ingin Hamas membebaskan semua tahanannya terlebih dahulu agar gencatan senjata dapat dinegosiasikan pihaknya.
Selain itu, ada juga tekanan dari demonstrasi yang menuntut pembebasan para tawanan setiap minggu di kota-kota Israel.